Rabu, 22 April 2009

bahasaku..

sebagai masyarakat Indonesia seharusnya kita bangga menggunakan bahasa Indonesia. namun kenyataanya masyarakat Indonesia sering mengabaikan tata bahasa dalam penggunaan bahasa Indonesia. apalagi anak muda yang justru sering menggunakan bahasa "gaul" dalam kesehariannya. mereka cenderung sering menyelipkan bahasa asing dalam menggunakan bahasa Indonesia. mereka menganggap bahwa dengan menyelipkan bahasa asing mereka akan terlihat lebih modern. 
saya mempunyai teman asal Korea yang sedang belajar bahasa Indonesia di Fakulstas saya. saya pernah bertanya kepada salah satu dari mereka mengapa dia berminat untuk mempelajari bahasa Indonesia. jawabannya sungguh mengejutkan. dia mengatakan bahwa di negaranya jika seseorang bisa berbahasa Indonesia, orang itu dianggap pintar.
dari hal itu saya jadi menyadari betapa bobroknya moral kita. sehingga untuk mempelajari bahasa sendiri pun kita enggan. banyak yang memandang sebelah mata ketika seseorang mengambil jurusan sastra Indonesia. mereka biasanya menyepelekan sastra Indonesia. dulu, saya juga seperti itu tapi sekarang sadar bahwa sastra Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Belajar di sastra Indonesia ternyata tak hanya belajar bahasa Indonesia tetapi juga mempelajari bahasa Melayu, Sansekerta, Belanda, dan beberapa bahasa daerah.
semoga remaja Indonesia bisa lebih mencintai bahasa Indonesia...

kelemahan MINTA TOLONG

terkadang sedih ketika melihat acara minta tolong yang ditayangkan di RCTI.kenapa????
karena banyak sekali orang yang tidak mau menolong orang yang kesusahan. hal ini pasti miris sekali, hal ini berarti diantara kita masih banyak yang kurang terketuk hatinya.mungkin itulah yang menjadi tujuan acara tersebut. mungkin acara tersebut bertujuan untuk  mengetahui seberapa besar hati kita untuk menolong orang lain..
tapi, terkadang permintaan yang diajukan oleh tim minta tolong sangat berlebihan. contohnya ada seorang anak kecil yang menjual arang dengan harga yang sangat mahal.tentu orang akan berpikir 2x untuk membeli arang tersebut. apalagi zaman sekarang jarang orang yang menggunakan arang. dan anehnya mereka tidak mau menerima bantuan dengan cuma-cuma. bukankah orang yang tulus menolong itu tidak harus membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan????itu yang terkadang mematahkan niat orang untuk menolong. dan selama saya mengikuti perjalanan minta tolong, saya tidah pernah melihat ada orang yang mampu berhasil menjadi "si penolong". ketika terlihat ada orang mampu yang ingin menolong, tim minta tolong selalu mencurigai bahwa orang tersebut mengetahui keberadaan mereka. padahal belum tentu orang ini mengetahui keberadaan Tim Minta Tolong. sungguh kasian orang yang ingin beramal malah dituduh mencari imbalan.
ada hal lain yang muncul akibat adanya acara minta tolong. beberapa kali saya melihat ada orang yang meminta-minta dengan modus meniru gaya dari Tim Minta Tolong. dia menggunakan kata-kata yang sering digunakan oleh Tim Minta Tolong. sungguh buruk niat orang itu. mungkin dia berpikir bahwa dengan menggunakan cara itu pasti akan mendapatkan banyak uang karena pasti orang mengira di suruhan dari Tim Minta Tolong..
sungguh miris keadaan negeri ini..