Jumat, 22 Mei 2009

analisis KARAKTER teks drama

ANALISIS KARAKTER DALAM DRAMA MAAF.  MAAF.  MAAF.  

KARYA N.RIANTIARNO

Kekuasaan merupakan salah satu hal penting yang dicari manusia dalam hidup ini karena dengan kekuasaan itu manusia dapat meraih apa yang menjadi cita-cita dan tujuannya. Tak dapat dipungkiri lagi, orang yang mempunyai kekuasaan biasanya dapat dengan mudah meraih apa yang diinginkannya. Begiu pula dengan tokoh kaisar (ario) dalam drama berjudul maaf maaf maaf karya Riantiarno ini. Dia menganggap dirinya adalah Dasamuka yang berkuasa dan dapat memiliki apapun yang ia inginkan. Dalam drama ini tokoh kaisar digambarkan sebagai sosok penguasa yang tirani. Hal ini dapat dilihat dari cuplikan  dialog berikut.

Kaisar : … kalian semua, dengar ya? Jangan suka main api dengan Dasamuka. Sebab, kalau terbakar kalian mampus sendiri. Susah sembuhnya. Tak bilangi, ya? Kekuasaan, apa pun sebutannya, tetap merupakan sesuatu yang manis dan menarik. Kalau kekuasaan diibaratken sebagai kekasih, maka, siapa sudi kekasih kita direbut orang? Ya, kan? Jelas, kekuasaan harus dipertahanken…  mati-matian….

Kaisar (Ario) mengancam pengikut dan bawahannya supaya tidak  pernah melawan dirinya. Ungkapan “jangan suka main api” merupakan peringatan yang ditujukan kepada bawahan tau orang yang mencoba melawan dirinya. Ungkapan itu lebih kurang bermakna jangan pernah mencoba melakukan hal yang akan berakibat buruk. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan hal yang akan berakibat buruk adalah melawan titah Dasamuka. Selain itu, Dasamuka memiliki sifat curang, tidak demokratis, dan serakah. Hal ini terlihat dari dialog berikut.

Kaisar: Ratu, hamba ini RajaDiraja. Hamba masih ingin berkuasa, tapi rakyat sudah ogah. Mereka maunya pemilu terus. Demokrasi terus. Hamba ingin mereka kembali percaya kepada hamba, tanpa melalui pemilu. Tolong Ratu Cahaya, beritahu caranya agar keinginan hamba terwujud.

Dalam dialog di atas, keinginnya untuk terus berkuasa tanpa pemilu menunjukkan bahwa tokoh Kaisar bukan orang yang demokratis. Pemilu merupakan symbol demokratis, karena dengan adanya pemilu rakyat bisa memilih pemimpin yang dianggap bisa memimpin rakyat dan negara. Sifat curang tokoh Kaisar terlihat pada ungkapan “tolong ratu cahaya, beritahu caranya agar keinginan hamba terwujud.”  Kaisar menginginkan takhta pemerintahan menjadi kuasanya dengan cara apapun. Sifat serakah Nampak pada ungkapan “Hamba masih ingin berkuasa, tapi rakyat sudah ogah.” Hal itu menunjukkan bahwa kaisar tidak ingin kekuasaannya direbut oleh orang. Ia ingin selalu berkuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar